Catatan Adzkia

Menjaga kelestarian melalui ilmu pengetahuan

Konsep pengembangan kurikulum 2013

 A. Konsep Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum nasional yang diterapkan di Indonesia untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini mengusung berbagai konsep pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21, pemahaman mendalam, dan karakter positif. Dengan adanya perubahan dengan paradigma baru kurikulum 2013 diharapkan mampu untuk mempersiapkan tantangan di zaman global. Dengan membangun Sikap peserta didik yang memiliki perilaku yang ter internalisasi sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa. Pengetahuan, dalam kondisi masyarakat yang miskin akan karakter yang berakhlak mulia kurikulum 2013 menekankan bahwa setiap anak yang memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban. Keterampilan, merupakan kemampuan praktis yang dapat dipelajari dan ditingkatkan melalui latihan, pengalaman, dan pembelajaran. Keterampilan melibatkan penerapan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks pendidikan, keterampilan mencakup berbagai aspek termasuk kognitif, sosial, emosional, dan fisik. Sehingga anak mampu untuk mempersiapkan diri dalam megatasi persoalnya pada dirinya sendiri (Mandiri).

Kurikulum 2013 (K-13) mengembangkan dua modus proses pembelajaran. Pembelajaran Langsung, yang juga dikenal sebagai "Direct Teaching" adalah suatu pendekatan pembelajaran di mana peran guru sangat dominan dalam mengarahkan dan menyampaikan materi kepada siswa. Dalam proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan. 

B. Pengertian dan Hubungan SKL, KI- KD, indikator dan Tujuan pembelajaran

Standar Kompetensi dan Kompetensi Inti (SKL) memberikan panduan umum tentang kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh siswa dalam suatu mata pelajaran atau bidang studi. Kompetensi Inti (KI) adalah kumpulan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa di berbagai bidang studi. Kompetensi Dasar (KD), di sisi lain, merinci secara lebih spesifik apa yang harus dikuasai oleh siswa. Indikator mengisi peran penting dengan memberikan petunjuk konkret yang mengukur pencapaian KD. Indikator membantu mengukur kemajuan siswa secara terukur dan memberikan panduan dalam mengevaluasi prestasi mereka. Sementara itu, Tujuan Pembelajaran menguraikan hasil yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran, berdasarkan KD dan diukur melalui indikator. Dengan mengikuti hubungan ini, pendidik dapat merencanakan pembelajaran yang tepat sasaran dan mengukur pencapaian siswa dengan lebih efektif.

C. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013

Prinsip-prinsip pembelajaran dalam Kurikulum 2013 (K-13) mengusung pendekatan yang holistik dan berpusat pada peserta didik. Pertama, prinsip pengembangan potensi individu mengarahkan pembelajaran untuk membantu setiap siswa meraih potensinya secara optimal melalui pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar masing-masing. Kedua, prinsip kontekstual menekankan pentingnya mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa, memastikan bahwa materi diajarkan dalam konteks yang bermakna bagi mereka. Prinsip ketiga, pembelajaran berpusat pada penguasaan (mastery) menggambarkan bahwa siswa harus memahami konsep secara mendalam sebelum melanjutkan ke materi yang lebih kompleks. Selanjutnya, prinsip pembelajaran aktif dan menyenangkan menekankan penggunaan pendekatan yang interaktif, kolaboratif, dan menarik agar siswa terlibat dan bersemangat dalam proses belajar. Prinsip kelima, pengembangan karakter dan kecakapan hidup menggarisbawahi pentingnya pendidikan dalam membentuk karakter positif dan keterampilan yang relevan dengan kehidupan di masyarakat. Terakhir, prinsip pembelajaran berbasis penilaian menekankan bahwa asesmen harus digunakan sebagai alat untuk memberikan umpan balik kepada siswa dan mengarahkan perbaikan pembelajaran. Kesemuanya mengilustrasikan upaya K-13 untuk menciptakan pengalaman belajar yang beragam, inklusif, dan mempersiapkan siswa untuk tantangan masa depan.

D. Langkah-langkah Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

Dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 yang harus dilakukan adalah merencakan, melaksanakan, mengevaluasi. Kegiatan dalam merencanakan pembelajaran dapat dilakukan dengan Langkah awal yaitu dengan menganalisis kebutuhan atau masalah dalam pembelajaran sehingga konsep perencanaan pembelajaran dapat dibuat untuk memberikan solusi bagi peserta didik. Setelah itu maka barulah membuat sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran yang menyesuaikan dengan silabus sehingga RPP dapat di buat sesuai dengan kebutuhan siswa. Tak kalah penting dalam merencanakan pembelajaran pembagian penyampaian materi juga harus disiapkan sedemikian rupa. Maka bagi guru wajib membuat program jangka pendek dan jangka menengah. Dalam membuat rencana harus menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai. Setelah membuat perencanaan maka didapatlah sebuah metode dan model pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan pembelajaran yang bersifat holistic dengan memanfaatkan siswa yang proaktif sangat ditekankan pada pelaksanaan pembelajaran. Yang terpenting dalam pelaksanaan pembelajaran siswa diharapkan dapat mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan. Sehingga mereka dapat memberikan respon pada materi yang telah disampaikan. Selanjutnya Evaluasi dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan pada peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru di harapkan untuk kreatif dan inovatif dalam mengembangkan suasana kelas yang modern. Sehingga dapat menumbuhkan pro aktif pada peserta didik seperti penataan tempat duduk pada peserta didik.

E. Kurikulum Merdeka Belajar

Setelah adanya pandemi covid 19 proses belajar mengajar menjadi terhalang karena siswa belajar dari rumah. Sehingga perlu adanya inovasi baru dalam dunia pendidikan. Kurikulum merdeka belajar menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah pada proses pembelajaran jarak jauh. Selain itu kurikulum merdeka belajar merupakan evaluasi dari kurikulum 2013 yang di dalamnya banyak sekali kesibukan seorang pendidik untuk membuat sebuah administrasi. KI, KD dan indikator yang menjadi acuan satu – satunya guru dalam mengembangkan konsep kurikulum maka di kurikulum merdeka berubah menjadi capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran dimana bisa dibuat oleh guru yang dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekolahnya.