Catatan Adzkia

Menjaga kelestarian melalui ilmu pengetahuan

Teknologi pendidikan, Proses penggunaan media pembelajaran di era digital ( adaptasi dan tantangan )

 

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk membentuk masyarakat yang berakhlak mulia. Dari masyarakat yang berakhlak itulah maka sebuah bangsa akan menjadi perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Di tahun 2022 ini, zaman sudah berkembang pesat. Modernisasi alat sudah semakin maju, menulis surat tanpa alamat yang dituju. Oleh karena itu, pentingnya sebuah adaptasi mengenai teknologi bagi masyarakat harus disiapkan. Toko online, Pembelajaran Jarak Jauh, Tulisan / Surat instan, dan grup - grup dimedia sosial. Dari sinilah maka sebagai masyarakat Indonesia harus mampu untuk beradaptasi. Selebih lagi dari awal pandemi semua kegiatan sudah diatur untuk work from home. Sebagai guru juga dituntut untuk mengajar dan melaksanakan proses pembelajaran secara daring. Di awal tahun 2021 pembelajaran sudah dilaksanakan secara jarak jauh atau secara daring. Untuk itu guru harus bisa dan mampu beradaptasi serta melakukan sebuah tantangan baru dalam melaksanakan pembelajaran. Namun dalam realitanya sebagian guru dan murid belum mampu secara keseluruhan untuk melaksanakan pembelajaran secara online atau daring. 

Perlu ditekankan, untuk pembelajaran daring di tingkat SD banyak sebagian besar guru yang hanya memberikan tugas dari buku dan mengumpulkan ke sekolah secara prokes. Selain itu, banyak juga yang hanya memberikan pembelajaran melalui youtube. Kemungkinan besar dampak pada model pembelajaran ini adalah akan kurangnya siswa yang mampu untuk meningkatkan kreativitasnya dalam mendalami ilmu pengetahuan. Misal, di awal tahun 2019 siswa di kelas 4 sudah melaksanakan pembelajaran secara daring dan di awal tahun ini mereka sudah kelas ke kelas 7. Kreativitas keilmuan yang mereka dapat dari SD dan sebagai dasar acuan untuk menuntut kreativitas di SMP belum tercapai maka hal ini mereka akan kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran di tingkat berikutnya. Nah ini lah yang menjadi masalah ketika guru dan siswa belum bisa atau harus beradaptasi dengan teknologi baru. Untuk itu maka pentingnya konsep model pembelajaran SAMR perlu dilaksanakan di sekolah.

Apa itu SAMR? SAMR merupakan sebuah konsep / model pembelajaran yang bertingkat dalam bagaimana cara menghadapi masalah baru dalam sebuah kegiatan. Misal, dalam sebuah institusi di era digital ini mereka harus menyiapkan sedemikian rupa untuk mempermudah dalam melayani pelanggan. Dengan pelayanan berbasis online maka sebuah institusi akan semakin mudah dan murah. Namun jika dilihat dari kemampuan pegawai atau pelanggan mereka belum siap untuk melaksanakan pelayanan online dan mereka harus beradaptasi terlebih dahulu secara bertahap.

SAMR merupakan proses perubahan secara bertahap dalam menerapkan atau mengatasi masalah baru serta bagaimana cara bertahan dan menjalani tantangan dalam masalah tersebut. berikut beberapa tingkatan SAMR 

1. Subtitution

Dari asal katanya Subtitution memiliki arti penggantian, maksud dari penggantian disini adalah penggantian dari model lama ke model yang baru namun secara fungsi dan manfaatnya masih seperti yang lama. Misalnya di suatu sekolah mendapatkan bantuan banyak tablet, dan seorang guru memanfaatkan tablet tersebut untuk menulis dan membaca di dalam kelas. Lebih singkatnya tablet hanya menggantikan buku sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.

2. Augmentation

Secara bahasa augmentation berarti tambahan. Dalam tahapan ini augmentation sebagai tambahan dari tahapan adaptasi teknologi dari subtitution. jika kita integrasikan dalam pembelajaran maka tablet bukan hanya menjadi sebuah buku namun bisa ditambahkan untuk mengerjakan tugas kelompok atau menjadi kelas online dengan memanfaatkan cloud computing. Guru dan siswa dapat meliihat dan berbagi tugas tanpa harus memberikan secara langsung. 

3. Modification

Dalam tahapan ini bukan hanya menggunakan alat - alat yang digital, namun juga bisa mengembangkan dalam penggunaannya. Sebagai contoh, penggunaan tablet pada siswa bukan hanya sebagai kelompok kerja saja atau sebagai grup kelas untuk mengerjakan tugas dan menyimpannya di cloud tetapi juga bisa membuat sebuah tugas yang bisa di baca oleh masyarakat luas. 

4. Redefinition

Redefinition berarti mendefinisikan ulang artinya dalam tahapan adaptasi teknologi seseroang atau kelompok mampu untuk mengembangkan ulang apa yang telah dilakukan dalam tahapan modification. Tahap ini adalah tahap paling tinggi artinya seseorang sudah mampu menguasai teknologi era terbaru dalam melaksanakan tugasnya. Misalnya seseorang sudah terbiasa menggunakan dan memahami dari teknologi itu sendiri dari tingkat kesulitan yang paling sulit. Jika seorang  hanya bisa membuat sebuah blog ( mendaftar dan menulis ) dalam tingkatan ini ia mampu mendesain tampilan dengan bahasa pemograman yang lebih sulit. Sehingga tampilan blog tersebut sesuai dengan keinginannya dan kreativitasnya dalam mengembangkan tampilan. Dari sinilah orang bisa dilihat bahwa ia sudah berteman dengan teknologi digital dan bukan lagi beradaptasi.

Teknologi digital sangatlah penting pada zaman ini karena berbagai penemuan mengenai digitalisasi teknologi sudah banyak di terapkan. Maka sebagai masyarakat kita perlu adanya sebuah adaptasi dan menjadikannya pembiasaan agar kita dapat menggunakan teknologi tersebut dengan bijak.