Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik dengan menjadikan perubahan pada peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pendidikan dapat dilakukan di sekolah, masyarakat dan keluarga. Di dalam pendidikan tentu ada seorang pendidik yang merupakan promotor / penggerak utama dalam pendidikan dimana seorang ibu menjadi guru bagi anak - anaknya begitu juga ayah. Dalam pendidikan keluarga orang tua berkewajiban untuk mendidik dan mengajar anak - anaknya. Jika pendidikan dilakukan di sekolah maka guru adalah promotornya sehingga guru memiliki kewajiban untuk mengajar dan mendidik. Menurut nasution dalam bukunya "Azaz - azaz kurikulum" bahwa mengajar merupakan suatu aktivitas memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan,pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dalam pengertian lain mendidik juga berarti upaya pembinaan secara personal, sikap mental serta akhlak peserta didik. Mendidik anak merupakan usaha untuk mengantarkan anak ke arah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani. Berarti dapat saya simpulkan bahwa mendidik adalah usaha seseorang kepada orang lain untuk mengantarkan sikap dan perilaku kearah kebaikan dan kedewasaan sesuai dengan usia. Maka dalam hal ini mendidik lebih mengedepankan karakter seseorang untuk dikembangkan menjadi karakter yang mulia. Sikap dan perilaku serta sopan dan santun lebih diutamakan dari pada kecerdasan pikiran. Mendidik lebih mementingkan moral sebagai seorang manusia yang memiliki tanggung jawabnya baik di dunia maupun diakhirat.
Seseorang dapat mencapai keberhasilan dalam mendidik apabila ia telah mampu membangun nilai - nilai karakter yang telah menjadi bawaan pada setiap anak. Gus baha berpesan bahwa untuk mendidik anak jangan sampai anak memiliki jasa kepada orang lain sehingga anak akan lebih mudah untuk mengikuti orang yang telah memberikan jasanya. Beliau memberikan contoh bahwa ada anak yang ingin menonton TV di rumah tetangganya lalu ia menonton dan seakan anak tersebut berhutang jasa sehingga nantinya ia akan lebih menuruti yang memberikan jasa tersebut. Jika tetangganya / yang memberikan jasa selalu memberikan arahan baik jika tidak maka anak akan terjerumus dalam kemaksiatan. Jadi, mendidik anak adalah suatu hal yang gampang - gampang susah. Bagaimana anak bisa di arahkan ke dalam ajaran agama yang benar namun kondisi sosial tidak memungkinkan. Jika kita ajarkan tanpa sosial anak tidak bisa mengenal satu dengan yang lainnya. Untuk itu kita sebagai orang tua atau guru dirumah untuk anak - anak kita yang harus kita lakukan adalah bagaimana kita bisa memberikan contoh, menasehati dan memberikan kesempatan agar anak bisa mengembangkan nilai - nilai karakter yang baik.
Mengajar merupakan sebuah cara dan proses hubungan timbal balik, diantara siswa dan guru yang sama - sama aktif dalam melakukan sebuah kegiatan (Tyson dan Caroll, 1970). Mengajar merupakan konsep transformasi ilmu pengetahuan dari guru kepada peserta didik dengan proses metodologi yang bervariasi sehingga peserta didik dapat mengikuti aktif dalam proses tersebut. Jadi dengan kata lain mengajar merupakan sebuah proses dimana seorang guru memberikan ilmu pengetahuan kepada murid melalui proses belajar mengajar dan dengan metode pakem atau pembelajaran yang variatif dan inovatif. Namun jika dilihat dari segi ilmu pendidikan Agama bahwa mengajar juga memberikan ilmu pengetahuan tentang akhlak untuk membentuk anak yang berakhlak.
Kesimpulannya adalah mendidik adalah membentuk karakter anak didik dengan menanamkan nilai - nilai karakter sehingga anak didik mampu untuk menjadi anak yang berkarakter. Sedangkan mengajar lebih menekankan pada transformasi ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kecerdasan otaknya. Namun mengajar bukan berarti sebatas pengetahuan tetapi dalam ilmu PAI mengajar juga menitik beratkan pada mendidik anak.
Social Media