Kali ini saya akan membagikan pengalaman yang pernah saya alami tentang bagaimana cara menjodohkan burung jalak suren. Oke langsung saja, kami pernah merasa gagal untuk proses penjodohan burung jalak suren, karena setiap kali menjodohkan belum bisa berhasil. Dalam proses penjodohan burung jalak suren yang pertama kali dilakukan adalah siapkan diri anda untuk bersabar karena dengan bersabar kita akan diberi kemudahan jalan pikir yang lebih baik. Emosi tidak akan menyelesaikan masalah apalagi kita berhadapan dengan makhluk hidup yang tidak memiliki akal, bersabar kunci utama dalam merawat dan memelihara burung, karena dengan modal bersabar kita akan tetap menyayangi apa yang kita pelihara. Bersabar lawan katanya adalah menunggu, kata orang menunggu itu membosankan jika dengan jiwa yang ber Emosi, namun kalau dengan hati yang sabar menunggu itu sesuatu yang bisa dinikmati. Artinya dikala kita melakukan proses penjodohan burung jalak suren kita bisa menikmati sebuah proses pembelajaran karakteristik seekor burung. Misal ini burung A maunya begini dan burung B maunya begini, dalam kata lain burung A tidak ingin dijohkan dengan burung B walaupun itu memang sudah jantan dan betina.
Nah, dengan bersabar kita bisa sambil belajar proses penjodohan termasuk belajar mengamati burung jantan san betina, makanan yang harus diberikan dan lain - lain.
Yang selanjutnya adalah bagaimana kita bisa mengamati atau memilih calon indukan jantan dan betina yang sudah dipastikan. Ingat jalak suren itu jantan dengan jantan bisa jodoh begitu pula sebaliknya, pengalaman saya, setelah memiliki beberapa ekor burung jalak Suren saya menjodohkan dengan cara koloni, koloni itu burung dijadikan satu kandang yang cukup ukuran kandangnya. Al hasil ternyata dan ternyata di koloni itu ada beberapa yang jodoh, tapi sayangnya yang jodoh itu antara betina dan betina begitu juga sebaliknya. Nah di sini kita butuh kesabaran karena kita harus mengulang kembali dari awal dan memisah mereka yang sudah jodoh.
Selanjutnya saya putuskan, untuk memilih jantan dan betina, waktu itu karena saya masih belum ada pengalaman tentang membedakan antara jantan dan betina maka saya putuskan cari di mbah google, namun al hasil nihil, oke saya amati hampir setiap hari tingkah lakunya, tubuhnya, dan raut wajahnya. Saya hanya bisa mengira kalau ini jantan dan betina, lalu saya ambil burung yang sudah di bedakan kelaminnya tadi untuk saya jodohkan, dengan insting saya saya menjodohkan dengan memandikan berpasang pasangan, hampir setiap pagi, satu kandang satu burung, 3 hari belum nampak jodoh, hampir satu bulan juga belum nampak jodoh, dari pada bingung karena saya dulu pernah beternak burung merpati akhirnya proses penjodohan saya samakan dengan burung merpati bedanya kandang tetap pakai kandang kotak tetapi saya tutup pakai kain / kerodok, dikerodok 3 hari sudah ada yang kreasi, ( sudah jodoh ) setelah terlihat kreasi maka saya pindahkan kekandang besar.
Itulah segelintir pengalaman yang pernah kami alami, walaupun itu berada diluar akal pikir para peternak master, tapi saya memiliki insting dan firasat pada burung dengan apa yang sudah kami lakukan.
Social Media